.

Artikel Kesehatan

Gejala Diabetes
Gejala Awal Penyakit Diabetes Melitus, Tanda-tanda Gejala Penyakit Diabetes Melitus dan Pengobatan Diabetes Melitus

Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi.

Diabetes merupakan gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh yang tak mampu menggunakan insuin secaa efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.


Gambar : Proses terjadinya diabetes mellitus

Sebagiaan glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula.

Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien diabetes mellitus antara lain : sering buang air kecil dimalam hari, sering merasa haus, cepat merasa lapar, berat badan turun dengan cepat, merasa lemah dan gampang kelelahan, sering kesemutan di kaki dan tangan, penglihatan kabur, sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang sukar sembuh (gangren), bisul, kulit kering atau gatal-gatal.

Komplikasi Diabetes

Apabila dibiarkan tak terkendali serta tanpa perawatan yang memadai, kondisi diabetes ini dapat menimbulkan komplikasi penyakit yang berakibat fatal, seperti kerusakan saraf (Neuropathy), otak (cerebrovaskular), gangguan mata (retinopathy), penyakit jantung (kardiovaskular), penyakit ginjal (nefropathy), impotensi, gangguan pencernaan, komplikasi di mulut (gigi mudah lepas), mudah terinfeksi, kelainan kulit (gatal-gatal biasanya di sekitar kemaluan) dan luka membusuk (gangren).


Mitos yang mengatakan bahwa Diabetes Mellitus tidak bisa disembuhkan adalah keyakinan yang menyesatkan. Adakah keberanian yang menjamin angka gula darah seseorang haru ini pasti sama dengan pekan depan? Atau, bahkan sama sampai akhir khayatnya? Sesungguhnya memvonis seseorang bahwa ia akan menderita penyakitdiabetes seumur hidupnya adalah perbuatan yang mendhului takdir. Biasanya setelah mengetahui angka gula darah seseorang melampaui angkat normak, sebagian ahli pengobatan langsung menetapkan mereka yang angka gula darahnya lebih dari 200 mg/dL divonis menderita diabetes melitus dan seolah angka gula darah tersebut sulit berubah.

Belum lagi terir yang menghantui masyarakat bahwa kebanyakan penderita diabet terancam komplikasi dan harus waspada kena stroke, cuci darah atau diamputasi.Alhasil, penyakit diabetes melitus di Indonesia menjadi momok yang mencekam dan mengusik ketenangan. Lalu, jika memang bisa disembuhkan mengapa penyakit in berujung penderitaan seumur hidup? Mengapa banyak yang berusaha berobat kemanapun namun tak kunjung sembuh, bahkan sebaliknya. Benarkah diabet tidak ada solusinya.

Sesungguhnya pengobatan penyakit diabetes melitus di Indonesia secara konvensional yang berlangsung selama ini sangat membingungkan dan cenderung tidak masuk akal.Pengobatan yang dijalani penderita diabet pada umumnya bertolak belakang dengan harapan. Hal ini sangat memperhatikan, artinya mereka yang divonis menderita diabet pada umumnya berusaha menjalani pengobatan, namun lembaga medis dan para ahlinya tidak bisa menjanjikan harapan baik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pengobatan diabet berujung komplikasi, stroke, amputasi, gagal ginjal atau juga kematian.


Bagaimana reaksi seseorang ketika diberitahu bahwa ia sedang menderita suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan? Pasti ia akan stress mendengarnya. Lalu, ia tidak akan berusaha mencari alternatif lain untuk mengobati penyakitnya itu, karena ia mempunyai keyakinan bahwa penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.

Akan sangay berbeda dengan orang yang memiliki keyakinan bahwa penyakitnya bisa disembuhkan. Jika memang dokter tidak bisa menyembuhkaannya, maka ia akan mencari alternatif lain. Bukan diam saja, menyerah kepada mitos lalu menunggu ajal menjemput. Keyakinan bahwa diabet tidak bisa disembuhkan telah membuat orang menjadi pasrah pada keadaan. Mengikuti program pengobatan yang meski tidak terbukti berhasul, namun tetap dijalani.

Seorang penderita penyakit diabetes melitus di Indonesia tidak bisa sehat dengan cara membatasi dosis makan. Karena dengan pembatasan tersebut maka otomatis tubuh akan mengalami kekurangan asupan nutrisi. Bila ini berlangsung dalam wkatu tertentu maka organ-organ lain yang mengalami kekurangan sumber tenaga dari makanan. Hingga pada akhirnya organ-organ ini melemah. Dan jika demikian, maka organ tersebut seperti jantung, liver, ginjak, dan paru-paru yang menunggu giliran sakit.

Pendeknya, pembatasan makan hanya membuat semua organ termasuk pankreas makin melemah atau sakit. Kondisi inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu penderita diabet masuk ke wilayah komplikasi penyakit.

Cukup banyak penderita diabet yang sudah atau mulai bosan menelan obat-obat sintetis, apalagi tambah hari obat yang harus diminum makin banyak, namun kesembuhan dan kesehatan yang didambakan tak kunjung tiba.

Obat itu racun, pernyataan yang umum berkembang di masyarakat ini ada benarnya, karena salah satu teori dalam terapan medis konvensional adalah melawan racun dengan racun. Dengan demikian seperti diungkapkan para pakar farmakologi atau tanaman obat, produk farmasi sebagian besar terbuat dari bahan kimia. Dan barang haram pasti menimbulkan dampak negatif dalam penggunaannya. Bisa diamti dengan mudah bahwa pengaruh racun (bahan kimia) dapat merusak tubuh, terutama organ dan darah. Mereka yang terlampau banyak mengoonsumsi obat-obatan sintetis bisa dipastikan tingkat pencemaran dan kerusakan organ tubuhnya. Buktinya darah segar yang dikucuri racun atau bahan kima atau bisa ular dengan cepat akan mengalami kerusakan bahkan bisa membeku atau mengental. Nah, bila darah dalam tubuh seseorang mengalami kerusakan dan mengetal apa jadinya?

Gejala Umum Penyakit Diabetes Melitus

Penyakit diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan karena kadar glukosa atau kadar gula sederhana yang ada di dalam darah mengalami peningkatan. Biasanya penyakit diabetes melitus ini dikenal dengan penyakit kencing manis yang merupakan salah satu dari pravalensinya yang meningkat. Mereka yang dikatakan menderita penyakit diabetes melitus ini adalah mereka yang memiliki kadar gula darah puasanya > 126 mg/dL dan pada waktu tes tertentu >200 mg/dL.

Biasanya peningkatan pravalensi diabetes melitus ini menunjukkan suatu upaya dari pentingnya suatu pencegahan. Diabetes melitus ini biasanya muncul dikarenakan faktor keturunan dan juga perilaku.bisa dikatakan bahwa faktor keturunan ini berjalan lambat.Kenalilah gejala umum penyakit diabetes terlebih dahulu untuk melakukan diagnosis yang akurat.

Gejala umum penyakit diabetes melitus adalah ditandai dengan seringnya buang air kecil disaat malam hari. Berat badan yang mengalami penurunan namun tidak diketahui penyebab yang pastinya apada, luka yang sulit sekali untuk disembuhkan, dan juga rasa kesemutan pada kaki atau pada tungkai kaki. Penglihatan yang kabur merupakan salah satu gejala umum dari penyakit diabetes melitus. Cepat merasa haus dan lapar juga merupakan salah satu gejala dari penyakit diabetes melitus, merasa mudah lelah dan juga mengantuk, rasa gatal yang biasanya dirasakan pada daerah kelamin dan kemampuan seks yang menurun.

Komplikasi dari gejala umum penyakit diabetes melitus ini bisa menyebabkan terjadinya suatu perubahan yang serius yang terjadi pada jantung, syaraf, dan juga pandangan mata.Kelainan ini biasanya disebut dengan komplikasi penyakit diabetes.

Biasanya mereka yang mengalami masalah diabetes ini yang dialami selama bertahun-tahun tanpa mengetahui juga bahwa orang itu menderita penyakit diabetes melitu. Karena konsentrasi dari glukosa darah yang tinggi bisa merusak bagian atau juga merusak organ tubuhnya. Oleh sebab itulah pencegahan bisa dilakukan dengan sedini mungkin. Pengendalian penyakit diabetes ini dilakukan dengan mengusahakann agar konsentrasi dari glukosa darah ini kemudian mendekati normal sehingga bisa menghentikan atau bisa memperlambat kerusakan yang terjadi pada mata, syaraf, dan juga ginjal. 


Gejala Diabetes Pada Ibu Hamil


Gejala diabetes mellitus yang umum terjadi dan dapat dilihat adalah ketika berkemih terdapat semut hitam yang menggelilingi air seni tersebut. Diabetes mellitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis dan terjadi karena defisiensi insulin atau resistensi insulin. Penyakit diabetes mellitus tipe 1 ditandai dengan defisensi absolut inuslin yang terjadi karena kekurangan sel-sel bata dalam pulau-pulau langerhans pankreas, penanganan diabetes berupa terapi sulih hormon. Penyakit diabetes tipe 2 berkaitan dengan berbagai derajat defisiensi insulin dan resisitensi insulin, penanganan diabetes mellitus tipe 2 ini dapat berupa pengaturan makan dan diet, pemberian obat-obat hipoglikemi oral atau insulin. Untuk menghasilkan pengendalian gula darah yang adekuat, semua ibu hamil yang menderita diabetes harus mendapatkan terapi insulin.


Diabetes gestasional (diabetes kehamilan) terjadi bila simpanan insulin bu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekstra pada kehamilan. Lima puluh persen ibu hamil yang terkena diabetes gestasional akan menderita diabetes tipe 2 di kemudian hari. Meksipun mungkin tanpa gejala, penyakit diabetes pada kehamilan harus ditemukan karena bila tidak, kelainan seperti makrosomia neonatal serta hipoglikemis neonatal mungkin tidak diketahui dan tidak ditangani dengan tepat. Risiko terjadinya animali kongenital.

Sebelum tersedianya insulin, tidaklah umum bagi wanita diabetes menjadi hamil. Kehamilan pada mereka ini bisa bedampak serius untuk dirinya sendiri maupun bayinya. Angka kematian ibu sebesar 25-30% dan angka kematian bayi 50% atau lebih adalah umum pada awal 1900 an. Dengan ditemukannya insulin dan digunakannya berbagai jenis pemantauan untuk janin seperti USG dan pemantauan kecepatan jantung janin, masalah yang parah jarang ditemukan dewasa ini. Angka ketahanan hidup janin cukup baik.

Selama kehamilan, janin terus-menerus mengeluarkan gula dan asam amino dari peredaran darah Anda. Hormon-hormon plasenta, laktogen plasneta manusia (HPL), estrogen, progesteron, dan kenaikan hormon kortisol juga memberi pengaruh pada insulin yang ada di dalam peredaran darah Anda. Hasilnya bisa berupa masalah dalam mengendalikan gula darah.

Sehabis makan, kadar gula di dalam darah biasanya tinggi. Jika anda mempunyai masalah, kadar insulin akan meningkat tetapi tidak cukup tinggi untuk memberi respons terhadap kenaikan jumlah gula darah.

Pada awal kehamilan, janin yang sedang berkembang memakai glukosa dan asam amino si ibu. Pada paruh kedua kehamilan, hormon-hormon plasenta menaikkan kebutuhan akan insulin pada si ibu.

Kehamilan sudah diketahui dpaat memperlihatkan wanita mana saja yang rentan terhadap diabetes. Wanita yang mempunyai kadar gula darah yang meningkat selama kehamilan, cenderung mempunyai insidens diabetes yang lebih tinggi pada masa kehidupan selanjutnya.

Gejala Diabetes Anak


Anak-anak Indonesia yang mesti meregang nyawa akibat diabetes yang tidak terdeteksi. Diabetes mellitus tipe 1 yang menyerang anak-anak sering tidak terdiagnosis oleh dokter karena gejala diabetes pada anak yang awalnya yang tidak begitu jelas dan pada akhirnya sampai pada gejala lanjut dan traumatis seperti mual, muntah, nyeri perut, sesak nafas, bahkan koma. Seringkali gejala-gejala ini disalahkan oleh orangtua maupun dokter sebagai penyakit usus buntu infeksi dan lain sebagainya. Namun berbeda dengan gejala usus buntu, gejala diabetes pada anak tipe 1 ini mempunyai cirikhas yaitu nafas si anak berbau asam atau seton. Kelalaian dalam diagnosis penyakit diabetes mellitus 1 menyebabkan penanganan yang tidak sesuai bagkan dapat menyebabkan kematian.

Diabetes yang tidak ditangani dengan baik juga memunculkan komplikasi pada gejala diabetes pada anak ini semisal hiperglikemia dan hipoglikemia. Pada kondisi hiperglikemia, kadar gula dalam darah terlalu banyak, sebaliknya pada kondisi hipoglikemia tubuh kekurangan kadar gula dalam darah. Bagi orangtua yang anaknya menunjukkan gejala diabetes pada anak seperti buang air kecil, peningkatan rasa haus dan lapar, cepat lelah, turunnya berat badan, sesak nafas, nafas anak berbau asam/aseton, adanya infeksi jamur pada kulit, penglihatan kabur, muntah, atau sakit perut, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter.

Gejala diabetes pada anak yang menyerang adalah kelainan sistemik yang terjadi akibat gangguan metabolisme glukosa yang ditandai dengan hiperglikemia kronik. Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan sel penghasil insulin di kelenjar liur lambung (pankreas) sehingga produksi insulin berkurang bahka terhenti. Insulin adalah hormone penting berperan dalam menjaga keseimbangan gula dalam tubuh. Karena tidak memiliki insulin anak dengan diabetes tipe 1 membutuhkan asupan insulin dari luar. Suntikan insulin harus dilakukan seumur hidupnya. Pun demikian dengan pengecekan kadar gula darah. Penyakit diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh proses autoimun, yaitu suatu keadaan dimana terjadi kerusakan system imunitas tubuh, sehingga tubuh menghasilkan zat anti terhadap sel penghasil insulin. Proses ini diketahui terkait dengan kerusakan gen tertentu yanbg dapat diturunkan dariorang tua kepada anaknya (hanya 10% kasus) atauu kerusakan gen yang terjadi spontan (akibat infeksi, polusi, radiasi, konsumsi obat, dan lain sebagainya). Oleh karena itu, penyakit DM tipe 1 pada anak merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah dan sangat sulit untuk diketahui sejak dini sebelum timbulnya gejala-gejala diatas.

Diabetes mellitus tipe 1 pada anak terjadi tanpa memandang usia. Meski masih terdengar asing ditelinga sebagian masyarakat, kasus diabetes pada anak bukanlah hal langka lagu. Dalam dua tahun terakhir saja terjadi peningkatan jumlah pasien diabetes anak-anak. Perlu diketahui tidak ada penyakit lain di Indonesia yang bisa naik 4 kali lipat seperti diabetes pada anak ini.

Gejala Penyakit Diabetes


Banyak orang yang mengidap diabetes yang bisa saja tidak mengalami gejala penyakit diabetes apapun. Hal ini dapat didiagnosis selama pemeriksaan infeksi kulit atau gangguan penglihatan rutin. Gejala umum diabetes mencakup meningkatnya frekuensi buang air kecil, rasa haus dan atau kelaparan yang berlebihan, perasaan lemah atau lelah yang terus enerus, sulit sembuhnya luka, rasa kebas atauu kesemutan di kaki, infeksi kulit, dan penglihatan yang kabur atau rusak sama sekali.

Seperti halnya perawatan bagi pengidap diabetes yang tergantung pada insulin, ada empat tujuan utama dalam penanganan gejala penyakit diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Ini termasuk :
Meredakan gejala-gejalanya dan mencegah komplikasi diabetes akut, seperti ketoasidosis dan koma.
Mengurangi resiko komplikasi kronis, seperti kerusakan pada mata, ginjal, saraf, atau meningkatnya resiko penyakit jantung.
Meningkatkan harapan hidup secara proporsional terhadap mereka yang tidak mengidap diabetes.
Mengembalikan kualitas hidup yang normal.

Ada tiga pendekatan dalam pengelolaan gejala penyakit diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Hal ini mencakup (a) diet, (b) olahraga, (c) obat-obatan.

Penurunan berat badan terkait dengan manfaat segera dan manfaat jangka panjang pada pengidap diabetes yang tidak tergantung pada insulin yaitu :

Manfaat pembatasan kalori jangka pendek tanpa pengurangan berat badan yang signifikan:
Bekurangnya keluaran glukosa dari hati
Turunnya kadar gula darah
Redanya gejala-gejala diabetes

Manfaat pembatasan pasokan kalori jangka panjang dengan pengurangan berat badan yang signifikan:
Meniingkatnya produksi insulin
Meningkatnya kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin’Kadar gula darah lebih jauh
Turunnya tekanan darah tinggi
Berkurangnya resiko terkena thrombosis (suatu kondisi abnormal pada pembuluh darah arteri dimana gumpalan darah terbentuk pada dinding bagian dalamnya)
Meningkatnya harapan hidup
Berkurangnya resiko kemajuan yang lebih pesat dari aterosklerosis (timbunan lemak kuning dari kolesterol serta lemak, dan lain-lain, pada dinding-dinding bagian dalam arteru yang menyebabkan pembuuluh darah menyempit dan mengeras).

Pembatasan sedang dalam pasokan harian kalori menghasilkan penurunan kadar gula darah bagi kebanyakan orang dan karenanya gejala-gejala tersebut akan mereda dalam beberapa hari atau minggu. Ini karena pengurangan kalori akan menyebabkan terjadinya penurunan pengeluaran glukosa yang luar biasa tinggi dari hati dengan cepat. Diyakini bahwa pengeluaran glukosa datri hati dikurangi oleh dua mekanisme utama :
Meningkatnya penggunaan insulin oleh hati
Penekanaan glukosa di dalam hati oleh keton. Keton adalah senyawa kimia yang terbentuk di dalam hati karena lemak dipecah untuk melepaskan energy ketika terjadi kekurangan pasokan kalori. Inilah sebabnya mengapa kadar keton di dalam darah meningkat ketika berat badan mulai berkurang.

Koma Diabetik

Koma Diabetik adalah suatu kondisi medis dimana penderita diabetes kehilangan kesadarannya sebagai akibat dari ketidakseimbangan dalam Kadar Gula Darah.seorang pasien yang menderita gula darah sangat rendah (hipoglikemia berat) atau sangat tinggi (Hiperglikemia yang parah) dapat masuk kekondisi koma.Koma juga bisa disebabkan kelelahan fisik dan mengalami dehidrasi bersama dengan hiperglikemia yang parah.

Dalam semua kasus,pasien kehilangan kesadaran (koma) adalah efek hiperglikemia/hipoglikemia pada sel-sel otak.Glukosa adalah salah satu elemen yang paling penting bagi tubuh manusia yang membantu dalam menjaga metabolisme dalam kondisi yang tepat.Jika glukosa dalam darah turun melampaui normal (hipoglikemia) atau lebih tinggi dari tingkat glukosa maksimum yang bisa ditoleransi tubuh kita (hiperglikemia),maka hal ini akan menghalangi metabolisme normal tubuh dan sel otak mulai rusak.


Koma Diabetik ini menyebabkan perbedaan dalam tekanan osmotik pada sel yang menyebabkan kondisi dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit lain.Kondisi ini dapat dipulihkan jika pasien diobati sebelum terlambat.

Pasien dengan gula darah tinggi dapat mengalami kondisi muntah,dehidrasi sering/atau buang air kecil,mual,mulut alami peningkatan rasa haus.Pasien dengan gula darah rendah mungkin mengalami kelelahan fisik,peningkatan kelaparan,peningkatan berkeringat,menggigil tiba-tiba.Kemungkinan pasien juga mengalami nyeri didaerah perut.

Jika pasien masih sadar tetapi mengalami gejala koma diabetes,segera beritahu dokter.Jika pasien telah kehilangan kesadaran,segera bawa ke dokter atau rumah sakit.Keterlambatan dalam bantuan medis dapat menyebabkan kematian.

Gejala Klasik Diabetes

Gejala klasik diabetes mellitus, dikenal dengan istilah trio-P, yaitu meliputi Poliuria ( banyak kencing), Polidipsi (banyak minum) dan Polipagio ( banyak makan).
Pouria ( banyak kencing), merupakan gejala klasik umum pada penderita diabetes mellitus. banyaknya kencing ini disebabkan kadar gula dalam darah berlebihan, sehingga rangsang tubuh untuk berusaha mengeluarkannya melalui ginjal bersama air dan kencing. Gejala banyak kecing ini terutama menonjol pada wkatu malam hari, yaitu saat kadar gula dalam darah relatif tinggi.
Polidipsi ( banyak minum ), sebenarnya merupakan akibat reaksi tubuh dari banyak kencing tersebut. Untuk menghindari tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), maka secara otomatis akan timbul rasa haus atau kering yang menyebabkan timbulnya keingnan untuk terus minum selama kadar gula dalam darah belum terkontrol baik. Sehingga dengan demikian, akan terjadi banyak kencing dan minum.
Polipagio (banyak makan), merupakan gejala klasik diabetes yang tidak menonjol. Terjadinya banyak makan ini disebabkan oleh berkurangnya cadangan gula dalam tubuh meskipun kadar gula dalam darah tinggi. Sehingga demikian, tubuh berusaha untuk memperoleh tambahan cadangan gula dari makanan yang diterima.


Gejala klasik pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut :
Adanya perasaan haus yang terus menerus
Sering buang air kecil dan jumlah yang banyak
Timbulnya rasa letih yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
Timbulnya rasa gatal dan peradangan kulit yang menahun.

Adapun penderita yang berat (parah), akan timbul beberapa gejala atau tanda yang lain, yaitu sebagai berikut.
Terjadinya penurunan berat badan
Timbulnya rasa kesemutan (mati rasa) atau sakit pada tangan atau kaki
Timbulnya borok (luka) pada kaki yang tak kunjung sembuh
Hilangnya kesadaran diri.

Jika terjadi luka pada penderita akan sangat sulit sekali untuk sembuh. Hal ini berhubungan dengan sistem kekebalan pada tubuh penderita diabetes yang cenderung menurun.


Gejala diabetes mellitu sangat bervariasi. Biasanya, gejala diabetes mellitus baru ditemukan pada saat pemeriksaan penyaring atau pemeriksaan untuk penyakit selain diabetes. Bisa juga gejala diabetes mellitus timbul secara mendadak. Umumnya gejala yang dirasakan diabetisi adalah sering buang air kecil terutama pada malam hari (poliuria), sering haus (polidipsia) dan sering lapar (polifagia).

Hal lain yang sering menyebabkan penderita diabetes datang berobat ke dokter. Meski pada umumnya penderita diabetes lebih banyak diderita oleh para usia lanjut. Berikut tanda-tanda dan gejala klinik diabetes mellitus pada usia lanjut (usila) :

1. Penurunan berat badna yang drastis dan katarak yang seing terjadi pada gejala awal.

2. Ifeksi bakteri dan jamur pad akulit (pruritus vulva untuk wanita0 dan infeksi traktus urinarius sulit untuk disembuhkan.

3. Disfungsi neurologi, termasuk parestsi, hipestesi, kelemahan otot dan rasa sakit, momoneuropati, disfungsi otomatis dari trakts gastrointestinal (diare), sistem kardiovaskular (hipotesni ortostatik), sistem reproduksi (impoten) dan inkontinensia stress.

4. Makroagiopati yang meliputi sistem kardivaskular (iskemi, angina dan infrak miokard), perdarahan intra serebal (TIA dan stroke) atau perdarahan darah tepi (tungkai diabetes dan gangren).

5. Mikroangiopati meliputi mata (penyakit makula, hemoragik, eksudat), ginjal (proteinuria, glomerulopati, uremia).

Posted by Gejala Diabetes


Dari sisi genetis, diabetes tipe 2 lebih mungkin diwariskan ketimbang diabetes tipe 1 dan sering kali mempengaruhi beberapa anggota keluarga yang sama. Gambaran yang perlahan-lahan muncul menunjukkan bahwa ada berbagai bentuk diabetes tipe 2.

Genetika bentuk langka dari diabetes yang diwariskan disebut MODY, telah diteliti secara sangat mendalam dan meningkatkan pemahaman kita terhadap diabetes. Namun, penemuan ini tidak berlaku unutk sebagai orang dengan diabetes tipe 2.

Terdapat bukti bahwa anggota keluarga yang berisiko dapat menunda terjadinya diabetes dengan melakukan olahraga teratur, menurunkan berat badan, dan meminum obat.

Mereka harus melakukan tes gula darah segera setelah ada gejala yang relevan sehingga diabetes dapat dideteksi dan diobati secara dini.

Sebuah proyek penelitian besar selama 20 tahun telah mempelajrai hubungan antara kembar identik dengan diabetes. Hasil penelitian tersebut menunjukkan perbedaan cara diabetes tipe 1 dan tipe 2 diwariskan. Jika Anda memiliki saudara kembar identik dengan diabetes tipe 1, Anda memiliki peluang 50% terkena diabetes. Di sisi lain, jika Anda terkena diabetes 2 (sangat tidak biasa terjadi pada usia 11 tahun).

Gejala-gejala

Penderita diabetes kerap merasa selalu haus dan sering buang air kecil. Tanda-tanda awal diabetes pada usia muda adalah rasa haus dan kehilangan berat badan. Kedua gejala tersebut saling tekait dan saling mengarah satu sama lain. Hal pertama yang salah adalah peningkatan jumlah uirne. Biasanya kita mengeluarkan sekitar 1,5 liter urine per hari, tetapi penderita diabetes yang tidak terkontrol dapat memproduksi lima kali jumlah tersebut.

Pengeluaran urine terus-menerus akan membuat tubuh kekurangan cairan dan sensasi rasa haus merupakan peringatan bahwa mereka akan menjadi sangat dehidrasi, kecuali mereka cukup minum untuk mengganti jumlah urine yang keluar. Tentu saja orang yang tidak menderita diabetes juga dapat mengeluarkan air seni dalam jumlah besar.

Gejala Diabetes Pada Anak
Diabetes mellitus merupakan penyakit keempat sebagai pemyakit mematikan setelah kanker, jantung dan stroke. Kunci utama untuk menghindari penyakit ini adalah menjaga pola makan dan olahraga secara teratur.

Istilah diabetes mellitus diperoleh dari bahasa latin yang beradal dari kata Yunani, yaitu diabetes yang berarti pancuran dan mellitus yang berarti madu. Jika diterjemahkan, diabetes mellitus adalah pancuran madu. Istilah pancuran madu berkaitan dengan kondisi penderita yang mengeluarkan sejumlah besar urine dengan kadar gula yang tinggi.

Selanjutnya, di Indonesia dikenal dengan anam penyakit kencing gula/kencing manis karena urine (kencing) penderita sering dikerumuni semut karena tingginya kadar gula dalam urine.

Hiperglikemia terjadi ketika terlalu banyak gula dan kurang insulin di dalam aliran darah. Kadar gula darah yang terus tinggi akan mengganggu peredaran darah, merusak pembyluh darah dan alat-alat tubuh dan membuat anak peka terhadap infeksi.

Hiperglikemia terjadi pada anak yang diabetesnya tidak terdiagnosis. Ia juga bisa terjadi pada anak yang telah di diagnosis diabetes, jika terjadi ini menunjukkan adanya penyakit diabetes itu sendiri atau perlunya penyesuaian kembali dosis insulin atau pasokan makanan. Ditinjau dari sudut pertolongan pertama, hiperglikemia bukanlah keadaan medis darurat. Diperlukan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk mengenali tanda dan gejalanya.

Gejala diabetes yang terjadi pada anak :

- Sangat haus
- Sangat lapar
- Turunnya berat tubuh yang tiba-tiba tanpa alasan jelas
- Bau napas seperti bau buah-buahan
- Sering buang air kecil
- Badan lemah

Kadang-kadang anak yang tidak diabetes bisa menunjukkan satu atau dua gejala ini. Namun, anak yang sedang terkena diabetes atau sudah didiagnosis diabetes, tetapi kurang baik penglihatannya akan terus menerus menunjukkan beberapa gejala ini.

Post a Comment

INGIN BERGABUNG MENJADI MEMBER ? HUBUNGI KAMI DI 085274557202 - KLIK BANNER DIBAWAH INI

 
Copyright © 2014. kadaiherbal Template - Design: AldhiyaComputer